book, journeyofDM

“Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya”

img_20170517_133415.jpg
“Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya”

Pas waktu mau pergi kesini, sempet dipinjemin buku sama kaka ipar buat bacaan dipesawat ke suami. Trus berhubung ada di rumah jadilah saya baca juga. haha.. Judul buku ini pas pertama cukup nyentrik dan ga ke otak an sama saya maksudnya apa. Kemudian ada tulisan “Kisah Sufi dari Madura”.. Hmm, beberapa kali saya baca buku yang ada tulisan sufinya emang suka rada-rada out of the box sih pembahasannya. Sufi sendiri menurut wikipedia adalah orang-orang yang mendalami ilmu tasawwuf/ ketakwaan kepada Allah.

Buku ini ditulis oleh Rusdi Mathari, terdiri dari 226 halaman. Menurut pengantarnya isi buku ini terdiri dari tulisan berseri penulis selama 2 tahun di situs web Mojok.co.

Tokoh-tokoh yang ada di buku ini adalah Cak Dlahom, Mat Piti, Romlah, Pak RT, Pak Lurah, dll. Namanya menurut saya cukup asing didengar, jadi pas awal-awal teh suka kaya ketuker gitu siapa-siapanya.. haha. Makanya sempet berhenti baca dulu dan disalip suami bacanya. Ngeliat suami anteng banget baca bukunya, jadi pengen baca lagi gitu, dan emang rameee… Telaaaaat sadarnya.. haha

Lama-lama bisa nikmatin gaya bahasa buku ini, sesungguhnya ga susah da gaya bahasanya cuman saya lieur ama namanya makanya jadi mabok sendiri.. haha.. padahal mah isinya teh bagus.

Jadi isi bukunya kebanyakan membahas mengenai fenomena kehidupan sehari-hari baik yang berhubungan dengan ibadah yang sering dilakukan ataupun ketika berhubungan dengan sesama. Tokoh utamanya (Cak Dlahom) berperan untuk mengomentari dan memberikan celetukan-celetukan kepada tetangganya untuk merenungkan kembali mengenai pemahaman islam yang sebenarnya.

Beberapa contoh celetukan-celetukan Cak Dlahom:

“Mat, sesuatu yang diwajibkan adalah sesuatu yang manusia tidak suka mengerjakannya. Kalau manusia suka melakukannya, untuk apa diwajibkan?”

Bener banget sih ini. Kadang ketika kita ibadah teh suka beralasan karena kewajiban, makanya dilakukan. Kalau bukan kewajiban  mah da sanksi akan mau melakukan itu. haha.

“Begitulah fitnah bekerja, Dul. Ia beterbangan ke mana-mana dan tak akan mengembalikan sesuatu yang sudah beterbangan itu kepada keadaan sediakala. Ia akan hingap dimana saja dan kamu tak akan sanggup menjangkau daya rusaknya.”

Ini juga, jleb pisan. makanya harus hati-hati sama ucapan, lebih baik diam dibandingkan menjadi bagian dari arus fitnah yang tidak disadari.

“Benar Marja, saya memang sesat. Karena itu Allah mewajibkan saya untuk selalu membaca *Tunjukkanlah aku jalan yang lurus* setiap kali saya salat. Tujuh belas kali sehari semalam”

Deng,,Deng.. Inti dari Alfatihah kan begitu ya, tunjukkan aku jalan yang lurus. Da Allah mah tau kalau manusia mudah sesat, makanya disuruh shalat.

Dan masih banyak komentar-komentar yang membuat saya jadi mikir ulang. Walaupun bahasannya berat tapi dia mampu membahasakan nya dengan gampang, jadi yang baca teh ga ngerasa cape. So, buku ini menurut saya oke buat dibaca dan berasa dapet insight yang baru.. :)..

Happy reading..

Leave a comment